Warta
Game Kedua Kejuaraan Dunia Berakhir Remis, Ding Liren Pertahankan Keunggulan 1.5-0.5
Ding Liren masih memimpin, tetapi Gukesh berhasil meraih setengah poin pertamanya. Foto: Eng Chin An/FIDE.

Game Kedua Kejuaraan Dunia Berakhir Remis, Ding Liren Pertahankan Keunggulan 1.5-0.5

Colin_McGourty
| 0 | Liputan Acara Catur

Juara Dunia Ding Liren memulai game kedua Kejuaraan Dunia FIDE 2024 dengan langkah baru yang menarik. Namun, GM Gukesh Dommaraju berhasil bertahan dengan cermat dan mengakhiri pertandingan dengan hasil imbang dalam 23-langkah melalui repetisi. Hasil ini memberinya setengah poin pertamanya di Kejuaraan Dunia. "Hari ini berjalan baik," katanya. Gukesh akan bermain dengan buah Putih di game ketiga, sementara Ding memimpin dengan skor 1.5-0.5, dengan maksimal 12 game klasik tersisa.

Game ketiga akan berlangsung pada Rabu, 27 November mulai pukul 16:00 WIB.

Skor Pertandingan

Nama Rating 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 Skor
Ding Liren 2728 1 ½ . . . . . . . . . . . . 1.5
Gukesh Dommaraju 2783 0 ½ . . . . . . . . . . . . 0.5
Cara Menonton Kejuaraan Dunia FIDE 2024
Anda dapat menyaksikan Kejuaraan Dunia FIDE 2024 secara langsung di Chess.com/id/TV serta saluran Twitch dan YouTube Chess24 Indonesia. Sementara itu, GM Hikaru Nakamura melakukan siaran langsung di Kick. IM Andras Toth menganalisis pertandingan Kejuaraan Dunia melalui kursus di Chessable
Siaran langsung Chess24 Indonesia dipandu oleh WIM Chelsie Monica dan IM Mohamad Ervan.

Ding Liren dan Gukesh Dommaraju bermain remis di game kedua. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

Analisis Pertandingan Grandmaster, oleh GM Rafael Leitao

GM Rafael Leitao telah menganalisis game kedua pertandingan ini, yang dapat Anda lihat di bawah.

Ding Melancarkan Kejutan Pembukaan

Langkah 1.e4 Ding Liren menjadi kejutan di pembukaan. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

Dalam wawancara sebelum pertandingan dengan FM Mike Klein, Ding sempat memberi petunjuk. Ia mengatakan bahwa GM Richard Rapport, sekondannya, memberinya beberapa ide menarik yang bisa ia gunakan jika pertandingan semakin memanas. Dalam pertandingan Kejuaraan Dunia sebelumnya melawan GM Ian Nepomniachtchi, Ding memulai dengan tekanan besar karena tertinggal setelah game kedua. Ia terus berusaha mengejar, yang mungkin menjadi alasan munculnya banyak ide liar dari "laboratorium" Rapport. Kali ini, dengan Ding memimpin, banyak yang memprediksi, seperti Carlsen, bahwa ia akan memilih pendekatan solid daripada bermain dengan variasi Italia yang tajam.

Carlsen tak sepenuhnya salah. Setelah pertandingan, Ding mengonfirmasi, "Tujuannya adalah bermain dengan hati-hati. Saya tidak keberatan dengan remis dan senang dengan hasil akhirnya." Ding memainkan pembukaan Italia dengan 1.e4, bukan langkah biasanya 1.d4, yang mengejutkan banyak orang.

Ding juga mengakui bahwa sejauh ini ia bermain di luar zona nyamannya:

"Di game pertama, misalnya, saya mencoba sesuatu yang baru dalam pembukaan, yang tentu saja membutuhkan banyak ingatan. Hari ini, saya juga memainkan langkah yang tidak biasa, 1.e4, sehingga persiapannya cukup intens."

Ding juga mengungkapkan bahwa keputusan itu diambil setelah mendapat dorongan dari sekondannya.

Pembukaan ini bisa dianggap sukses, karena langkah 9.a5 menjadi langkah baru pertama dalam permainan.

Langkah tersebut cukup provokatif, menggoda Gukesh untuk mengejar pion a5 dengan Gb4. Langkah ini berhasil membuat Gukesh berpikir cukup lama sebelum akhirnya memutuskan untuk memakan gajah c4 dan melakukan rokade. Pilihan itu membuat mantan penantang Kejuaraan Dunia, GM Ian Nepomniachtchi kebingungan...

...sementara strategi tak biasa yang dimainkan Ding justru mendapat pujian dari sekondan veteran Kejuaraan Dunia, GM Peter Heine Nielsen.

Pilihan Gukesh sebenarnya sudah diprediksi, dan hingga langkah 12.b3 semuanya berjalan sesuai rencana Tim Ding. Ding bahkan unggul setengah jam di jam caturnya. Berbeda dengan hari pertama, kali ini ia bisa santai sejenak di ruang pemain (yang dilengkapi layar untuk melihat posisi terkini).

Ding bercanda saat konferensi pers: "Kami sudah menganalisis sampai b3, dan sekondan saya bilang nilainya +0.2 menurut komputer—sudah seperti menang 1-0!"

Namun seperti yang segera kita lihat, situasinya tidak sesederhana itu.

Ding Mulai Tersesat

Gukesh menghabiskan 12 menit untuk memutuskan menukar menteri. Setelah itu, pada langkah ke-14, giliran Ding mencari rencana baru saat lawannya menawarkan pertukaran benteng di lajur-d.

Komputer menyarankan langkah 14.Ke1! sebagai pilihan terbaik, mengorbankan pion a5 (setelah menukar benteng) agar kuda putih bisa segera ke d3. Namun, kedua pemain tidak memilih langkah ini karena Hitam, setidaknya di awal, masih bisa mempertahankan pion-pionnya. Pengorbanan pion yang berisiko tidak masuk dalam rencana mereka.

Ding akhirnya memilih 14.Bdc1, yang diikuti oleh kuda hitam melompat ke d4. Saat itu, Ding mulai meragukan pilihannya. Dia mengatakan:

"Sepertinya saya membuat kesalahan setelah persiapan pembukaan yang bagus, dan mungkin posisi saya agak kurang bagus di middlegame. Saya tidak yakin apakah penilaian saya benar atau salah—bisa jadi kurang akurat. Posisi saya terasa sangat pasif, sementara kuda di d4 sangat kuat."

Sepertinya saya membuat kesalahan setelah persiapan pembukaan yang bagus, dan mungkin posisi saya agak kurang bagus di middlegame. 

—Ding Liren

Ding Liren mengaku suasana hatinya naik turun sepanjang pertandingan. Foto: Eng Chin An/FIDE.

Gukesh memberikan penilaian yang lebih optimis tentang langkah Ding, tetapi juga melihat cara untuk mengatasinya: "Ini merupakan ide umum, Putih mencoba mempertahankan lebih banyak perwira di papan dan melindungi c2, lalu membawa kuda ke e1-d3, tetapi saya pikir saya menemukan formasi yang bagus... setelah itu, sulit bagi Putih untuk benar-benar menjalankan rencananya dan membuat kemajuan."

Ding mengakui bahwa memindahkan benteng yang sama kembali ke d1 adalah semacam langkah frustrasi. Menurutnya, jika dilakukan oleh pemain dengan kesabaran dan kemampuan manuver lambat seperti Carlsen, langkah seperti itu akan dilakukan bukan dengan rasa frustrasi, melainkan dengan tenang sambil terus menekan lawan. Ding mengungkapkan bahwa perasaannya "naik turun," dan perubahan momentum itu juga terlihat oleh GM Judit Polgar.

Meski begitu, pertandingan kedua ini akhirnya berakhir tanpa pemenang.

Kedua Pemain Puas dengan Hasil Remis

Pertarungan sengit di papan berlangsung lama, hingga fase pembukaan terasa seperti kejadian yang jauh di masa lalu.

Saat pertandingan usai, ekspresi wajah kedua pemain terlihat jauh lebih santai dibandingkan suasana di akhir permainan. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

Kedua pemain sepakat mengakhiri pertandingan dengan hasil remis melalui pengulangan langkah. Setelah 23-langkah dan tiga jam bermain, pertandingan kedua pun selesai.

Keduanya punya alasan untuk merasa puas. Ding berhasil mempertahankan keunggulannya setelah pendekatan yang solid, sementara Gukesh sukses mencetak setengah poin dengan buah hitam setelah merespons kejutan pembukaan dengan "cukup baik". Gukesh menyimpulkan, "Hari ini berjalan baik, dan semoga ke depannya akan ada lebih banyak hari baik."

Hari ini berjalan baik, dan semoga ke depannya akan ada lebih banyak hari baik.

—Gukesh Dommaraju

Game ketiga, yang terakhir sebelum hari istirahat pertama, menjanjikan pertandingan yang menarik. Ding sudah siap menghadapi aksi seru. Sang juara dunia berkomentar, "Gukesh tertinggal satu poin dan kali ini pegang putih, jadi saya siap bertarung!"

Ding Liren tampak santai saat konferensi pers setelah pertandingan. Foto: Eng Chin An/FIDE.

Di sisi lain, Gukesh tetap fokus pada prinsip dasar seorang atlet: "Saya akan mencoba bermain sebaik mungkin, karena satu-satunya cara untuk menang adalah dengan memainkan permainan yang bagus!"

Saya akan mencoba bermain sebaik mungkin, karena satu-satunya cara untuk menang adalah dengan memainkan permainan yang bagus!

—Gukesh Dommaraju

Gukesh tetap konsisten dengan strateginya. Foto: Eng Chin An/FIDE.

Memang sulit untuk membantah logika tersebut.


Playlist Video

Cek playlist video dari Chess.com berikut, untuk Ulasan Permainan dan Wawancara.

Anda juga bisa mengikuti rekap video dari streamer favorit Anda, seperti GM Hikaru Nakamura, IM Levy Rozman (GothamChess), GM Ben Finegold, dan GM Aman Hambleton (Chessbrah) melalui playlist ini.


Kejuaraan Dunia FIDE 2024 di Singapura akan menentukan siapa juara dunia selanjutnya. Penantang berusia 18 tahun asal India, Gukesh Dommaraju, menghadapi Juara Bertahan asal China, Ding Liren, dalam pertandingan 14 game, di mana pemain pertama yang mencapai 7.5 poin akan keluar sebagai pemenang. Setiap pemain memiliki waktu dua jam untuk 40 langkah pertama, dengan tambahan 30 menit hingga akhir permainan, dan increment 30 detik per langkah mulai dari langkah ke-41. Total hadiah yang diperebutkan adalah $2.500.000, dengan $200.000 diberikan untuk setiap kemenangan, dan sisa hadiah akan dibagi rata. Jika pertandingan berakhir imbang dengan skor 7-7, babak tiebreak akan dimainkan, dimulai dengan empat pertandingan catur cepat 15+10.


Liputan kejuaraan dunia sebelumnya:

    Colin_McGourty
    Colin McGourty

    Colin McGourty led news at Chess24 from its launch until it merged with Chess.com a decade later. An amateur player, he got into chess writing when he set up the website Chess in Translation after previously studying Slavic languages and literature in St. Andrews, Odesa, Oxford, and Krakow.

    Selengkapnya dari Colin_McGourty
    Gukesh Redam Kejutan 1.Kf3 dari Ding, Partai Keempat Berakhir Remis

    Gukesh Redam Kejutan 1.Kf3 dari Ding, Partai Keempat Berakhir Remis

    Gukesh Cetak Kemenangan Perdana vs. Ding, Skor Imbang di Game Ketiga Kejuaraan Dunia

    Gukesh Cetak Kemenangan Perdana vs. Ding, Skor Imbang di Game Ketiga Kejuaraan Dunia