Warta
Ding Liren Tumbangkan Gukesh di Game Pembuka Kejuaraan Dunia 2024!
Ding Liren membuka Kejuaraan Dunia FIDE 2024 dengan kemenangan luar biasa. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

Ding Liren Tumbangkan Gukesh di Game Pembuka Kejuaraan Dunia 2024!

Colin_McGourty
| 0 | Liputan Acara Catur

Kemenangan klasik pertama Juara Dunia Ding Liren setelah 304 hari memberinya keunggulan awal di Kejuaraan Dunia FIDE 2024 di Singapura. Favorit pra-turnamen, GM Gukesh Dommaraju, sempat terlihat menguasai permainan saat Ding memilih Pertahanan Prancis dan menghabiskan 27 menit di langkah ketujuh. Gukesh bahkan melancarkan serangan baru yang mengejutkan. Namun, ketika pemain muda India itu melakukan kesalahan, Ding langsung mengambil inisiatif dan dengan brilian mengamankan kemenangan. Pertarungan dimulai!

Pertandingan kedua akan berlangsung pada Selasa, 26 November mulai pukul 16:00 WIB.

Skor Pertandingan

Nama Rating 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 Skor
Ding Liren 2728 1 . . . . . . . . . . . . . 1
Gukesh Dommaraju 2783 0 . . . . . . . . . . . . . 0
Cara Menonton Kejuaraan Dunia FIDE 2024
Anda dapat menyaksikan Kejuaraan Dunia FIDE 2024 secara langsung di Chess.com/id/TV serta saluran Twitch dan YouTube Chess24 Indonesia. Sementara itu, GM Hikaru Nakamura melakukan siaran langsung di Kick. IM Andras Toth menganalisis pertandingan Kejuaraan Dunia melalui kursus di Chessable.
Siaran langsung Chess24 Indonesia dipandu oleh WIM Chelsie Monica dan IM Mohamad Ervan.

Ding Liren Memenangkan Game 1 dengan Buah Hitam

Ding Liren berjalan mondar-mandir sebelum game pertama dimulai. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

“Ini mungkin salah satu pertandingan Kejuaraan Dunia paling menarik yang pernah saya lihat, dan ini baru game pertama!” kata komentator Naroditsky selama siaran langsung. Awal pertandingan di Singapura ini benar-benar memenuhi semua ekspektasi. Ini adalah momen bersejarah, Kejuaraan Dunia pertama dalam sejarah 138 tahun yang mempertemukan dua pemain Asia—apakah Ding akan mempertahankan gelarnya, atau Gukesh akan menjadi Juara Dunia ke-18?

Sebelum pertandingan, banyak yang membahas apakah "Ding yang dulu"—yang mampu mengalahkan GM Magnus Carlsen dalam tiebreak dan mencatat rekor 100 pertandingan tak terkalahkan—akan kembali muncul setelah setahun penuh kekecewaan dan penurunan rating. Dalam konferensi pers sebelum turnamen, ada tanda-tanda positif bahwa Ding telah pulih, tetapi game pertama ini menjadi ujian yang sebenarnya.

Pemenang Nobel Kimia, Demis Hassabis, melakukan langkah pertama seremonial untuk Gukesh. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

Tidak butuh waktu lama untuk melihat bahwa Ding datang untuk bertarung, karena ia memulai dengan pertahanan Prancis, pembukaan agresif yang terakhir kali ia gunakan pada game ketujuh Kejuaraan Dunia 2023 melawan GM Ian Nepomniachtchi. Saat itu, Ding kehilangan kendali karena krisis waktu dan menyerah hanya dengan tiga detik tersisa di posisi yang buruk.

Setelah pertandingan, Ding menjelaskan bahwa ia memilih pembukaan ini, yang merupakan spesialisasi sekondannya, GM Richard Rapport, untuk memanfaatkan kemungkinan rasa gugup Gukesh yang masih berusia 18 tahun: "Karena ini game pertama, saya pikir dia mungkin gugup di awal pertandingan, jadi saya mencoba memainkan sesuatu yang tidak biasa dan sudah lama tidak saya mainkan, dan ternyata berhasil dengan sempurna!"

Para pemain bertanding di dalam kotak kaca, sementara penonton menyaksikan dari luar. Foto: Eng Chin An/FIDE.

Sikap Ding yang berbeda terlihat jelas dari caranya tetap duduk dan fokus sepanjang pertandingan, berbeda dengan pertandingan sebelumnya di Astana, Kazakhstan: "Hari ini saya menghabiskan hampir seluruh pertandingan dengan tetap duduk, tidak bersembunyi di ruang pemain seperti game pertama (di Kejuaraan Dunia) sebelumnya. Ini benar-benar hal baru bagi saya, dan saya tidak pernah sefokus ini pada satu game sebelumnya."

Saya menghabiskan hampir seluruh pertandingan dengan tetap duduk, tidak bersembunyi di ruang pemain seperti game pertama (di Kejuaraan Dunia) sebelumnya.

—Ding Liren

Namun, mental positif tidak selalu menjamin rencana akan berjalan lancar. Gukesh tetap tenang saat Pertahanan Prancis dimainkan, lalu memilih langkah keenam yang kurang umum, 6.Kce2, dan setelah 7.c3, Ding tampak kehilangan arah di posisi yang sebenarnya masih cukup dikenal.

Ding menghabiskan hampir 28 menit berpikir sebelum melangkah, kemudian menjelaskan tentang langkah 7.c3:

"Saya pernah menganalisis langkah ini, tapi saya tidak ingat kelanjutannya. Saya harus memutuskan apakah tetap mengikuti variasi yang saya tahu, meskipun kurang paham, atau mencoba menemukan ide baru sendiri seperti dalam pertandingan ini. Akhirnya, saya memilih yang kedua."

Banyak pertandingan yang berakhir kalah karena mengikuti persiapan pembukaan yang hanya diingat setengah-setengah. Langkah Ding 7...a5 berhasil menghindari jebakan itu, tetapi bukan berarti situasinya langsung membaik. Gukesh terus bermain dengan cepat dan unggul lebih dari 30 menit ketika ia memainkan langkah baru, 10.g4, yang kembali membuat Ding berpikir selama 15 menit.


Apakah itu bagian dari persiapan? tanya GM Maurice Ashley dalam konferensi pers setelah pertandingan. "Ya, langkah seperti g4 biasanya tidak dimainkan tanpa persiapan!" jawab Gukesh.

Gukesh memang datang dengan persiapan yang matang, tetapi Ding berhasil menemukan jalur menarik untuk keluar dari jebakan persiapan lawannya. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

"Saya jelas membuatnya terkejut di pembukaan, dan saya bermain cukup baik," kata Gukesh. Ding setuju bahwa posisinya sempat sedikit buruk, tetapi inilah momen awal kemenangan mulai terlihat. Salah satu ancaman mengejutkan, seperti yang diungkapkan Polgar dan komputer, adalah jika Ding bermain 10...0-0, Putih bisa merespons dengan 11.g5! yang akan mengunci posisi untuk keunggulan Putih.

Sebagai gantinya, Ding memilih langkah 10...Ma5, yang bukan hanya bisa dimainkan tetapi juga memaksa Gukesh keluar dari persiapannya. Seperti yang diakui Gukesh, "Setelah 10...Ma5, saya mulai berpikir sendiri."

"Waktu berlalu begitu cepat," kata Ding, yang sempat tertinggal 52 menit. Namun, selisih waktu itu mulai berkurang ketika Gukesh menghabiskan 33 menit untuk langkah 17.Me2 yang terlihat natural. Langkah Ding 17...Kxd4! memberi Gukesh pilihan, dan untuk pertama kalinya ia memilih langkah yang salah, dengan memakan pion d4 menggunakan kuda bukannya gajah.

Ding melancarkan serangan dengan 18...Kb2!, dan bukan hanya langkahnya yang membuat terkesan, tetapi juga kecepatannya. Setelah pertandingan, Ding menjelaskan bahwa dia bermain cepat untuk memberikan tekanan pada lawannya, "Tiba-tiba saya menemukan ide Kxd4 lalu Kb2 untuk menciptakan serangan balik di sayap menteri, dan saya langsung menggerakkan perwira dengan cepat, memberikan tekanan tidak hanya di papan, tetapi juga di waktu."

Saya langsung menggerakkan perwira dengan cepat, memberikan tekanan tidak hanya di papan, tetapi juga di waktu.

—Ding Liren

Ding mungkin terlihat tenang dan ramah, tapi di atas papan, dia bisa sangat mematikan. Foto: Eng Chin An/FIDE.

Gukesh kemudian menyebut ini sebagai "kesalahan taktis," dan kesalahan lain pun segera menyusul. Ia sadar bahwa rencananya untuk melangkah 22.Mf4 akan dibalas dengan 22...g5!, jadi ia mencoba alternatif 22.Me1?. Sayangnya, langkah ini justru membuat Ding untuk pertama kalinya berada di posisi menang setelah menemukan 22...Gg5!.

Tiba-tiba, situasinya menjadi seperti yang pernah diprediksi oleh Carlsen sebelum pertandingan:

"Saya pikir Ding akan mendapatkan peluang besar pertama. Saya bisa membayangkan skenario di mana Ding mendapatkan dua atau tiga peluang besar dalam lima atau enam game pertama, dan dia benar-benar harus memanfaatkannya."

Ding tampil sangat fokus dan penuh tekad. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

Ding bermain sempurna dalam beberapa langkah berikutnya dan berhasil merebut pion, membuat Naroditsky menggambarkannya sebagai "seekor harimau yang siap melompat keluar dari kandang!" Namun, langkah 27...fxe6!? (seharusnya 27...Gxe6!) adalah kesalahan kecil yang bisa saja menggagalkan kemenangan jika Gukesh bertahan dengan sempurna.

Momen krusial terjadi saat waktu Gukesh tersisa empat menit, dan ia memilih langkah 30.Mc2? bukannya 30.Gc5! yang seharusnya dilakukan lebih dulu. Langkah itu bisa menghentikan Raja Hitam melakukan rokade dan secara signifikan meningkatkan peluang Putih.

Kesalahan itu bisa dimaklumi, karena kedua pemain menemukan sesuatu yang mengejutkan setelahnya. Usai pertandingan, Ding berkata, "Sejujurnya saya merasa sangat beruntung, karena saya melewatkan dua taktik!"

Sejujurnya saya merasa sangat beruntung, karena saya melewatkan dua taktik!

—Ding Liren

Taktik yang menjadi andalan Gukesh, dan awalnya luput dari perhatian Ding, adalah setelah 30.Gc5 Mxg4, ada langkah yang disebut Ding sebagai "langkah sangat brilian," yaitu 31.Mxh7!.

Hitam terlihat seperti sudah kalah, karena jika benteng memakan menteri, Putih akan langsung skakmat dengan Bf8#. Namun, Ding dengan senang berkata, "Untungnya saya punya langkah 31...Md4+!!, yang bukan hanya menyelamatkan permainan, tapi juga membalikkan keadaan."

Meski begitu, tetap lebih baik bagi Gukesh untuk memainkan 30.Gc5, karena dalam pertandingan sebenarnya, dia berada dalam situasi sulit, baik di papan maupun di waktu. Pada satu titik, Gukesh hanya memiliki 45 detik untuk menyelesaikan tujuh langkah, tanpa tambahan waktu sebelum langkah ke-40. Namun, setidaknya bintang India itu memaksa lawannya untuk menunjukkan permainan terbaiknya.

Ding menjawab tantangan itu dengan 34...e5!, satu-satunya cara untuk menang dan juga satu-satunya langkah yang tidak membuatnya kalah.

Gukesh berhasil mencapai tambahan waktu pada langkah ke-40 dengan hanya menyisakan satu detik, tetapi tambahan 30 menit di jamnya terasa sia-sia karena posisinya sudah tidak ada harapan.

Kekalahan ini tentu berat bagi Gukesh, tapi perjalanan masih panjang. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

Meski begitu, masih ada satu trik terakhir.

Ding mungkin terlihat santai, tetapi langkah 42.Ge6! membuatnya terkejut. Dia sebelumnya yakin telah menghitung semua langkah, namun saat itu dia menyadari bahwa langkah 42...Rh7?? justru membuatnya kehilangan semua keunggulan setelah 43.Mxe4+!, yang memenangkan menteri di a2 dan kemungkinan menghasilkan remis.

"Saya sangat beruntung ada langkah 42...Rh8!," kata Ding. Begitu langkah itu dimainkan, Gukesh langsung menyerah.

Analisis Pertandingan oleh GM Rafael Leitao

GM Rafael Leitao menganalisis game pertama di bawah ini.

"Tentu saja saya sangat senang—tidak memenangkan satu pun game catur klasik, dan akhirnya saya berhasil!" kata Ding, yang juga untuk pertama kalinya memimpin dalam pertandingan Kejuaraan Dunia. Ding menambahkan:

"Ini pengalaman yang benar-benar baru. Jika di turnamen Swiss atau sistem tertutup, saya akan berjuang untuk menang di setiap pertandingan. Tetapi dalam pertandingan seperti ini, saya belum memiliki pengalaman sebelumnya. Besok saya akan memegang buah putih, dan karena belum mempersiapkan apa pun (untuk game 2), saya belum tahu strategi apa yang akan saya gunakan."

Karena belum mempersiapkan apa pun (untuk game 2), saya belum tahu strategi apa yang akan saya gunakan.

—Ding Liren 

Menghadiri konferensi pers Kejuaraan Dunia setelah kekalahan adalah hal yang sudah biasa bagi Ding. Namun bagi Gukesh, ini pengalaman pertamanya. Foto: En Chin An/FIDE.

Bagi Gukesh, kekalahan ini mungkin mengejutkan, tetapi masih ada 13 game tersisa, dan ia tetap terlihat solid. Gukesh berkata:

"Saya rasa ini hanya kesalahan taktis dari saya. Hal seperti ini wajar terjadi, ini pertandingan yang panjang. Tentang performa lawan, saya memang sudah mengantisipasi performa terbaik dari Ding. Kita masih punya banyak game tersisa, jadi sekarang justru lebih menarik!"

Sekarang justru lebih menarik!

—Gukesh Dommaraju

Gukesh sudah tiga kali kalah dari Ding, semuanya saat memegang buah putih. Jadi, mungkin dia lebih nyaman bermain dengan buah hitam di game kedua hari Selasa nanti. Bisakah dia membalas? Atau Ding akan menambah keunggulan menjadi 2-0? Jangan lewatkan keseruannya!

Ini baru awal dari semuanya! Foto: Eng Chin An/FIDE.

Playlist Video

Cek playlist video dari Chess.com berikut, untuk Ulasan Permainan dan Wawancara.

Anda juga bisa mengikuti rekap video dari streamer favorit Anda, seperti GM Hikaru Nakamura, IM Levy Rozman (GothamChess), GM Ben Finegold, dan GM Aman Hambleton (Chessbrah) melalui playlist ini.


Kejuaraan Dunia FIDE 2024 di Singapura akan menentukan siapa juara dunia selanjutnya. Penantang berusia 18 tahun asal India, Gukesh Dommaraju, menghadapi Juara Bertahan asal China, Ding Liren, dalam pertandingan 14 game, di mana pemain pertama yang mencapai 7.5 poin akan keluar sebagai pemenang. Setiap pemain memiliki waktu dua jam untuk 40 langkah pertama, dengan tambahan 30 menit hingga akhir permainan, dan increment 30 detik per langkah mulai dari langkah ke-41. Total hadiah yang diperebutkan adalah $2.500.000, dengan $200.000 diberikan untuk setiap kemenangan, dan sisa hadiah akan dibagi rata. Jika pertandingan berakhir imbang dengan skor 7-7, babak tiebreak akan dimainkan, dimulai dengan empat pertandingan catur cepat 15+10.


Liputan sebelumnya:

    Colin_McGourty
    Colin McGourty

    Colin McGourty led news at Chess24 from its launch until it merged with Chess.com a decade later. An amateur player, he got into chess writing when he set up the website Chess in Translation after previously studying Slavic languages and literature in St. Andrews, Odesa, Oxford, and Krakow.

    Selengkapnya dari Colin_McGourty
    Ding Selamat dari Game 7 yang Mendebarkan, Skor Imbang dengan Gukesh di Paruh Pertandingan

    Ding Selamat dari Game 7 yang Mendebarkan, Skor Imbang dengan Gukesh di Paruh Pertandingan

    Gukesh Berani Ambil Risiko, Namun Hasil Game Keenam Tetap Berakhir Remis

    Gukesh Berani Ambil Risiko, Namun Hasil Game Keenam Tetap Berakhir Remis